Keluhan itu disebut dengan Sindrom Dispepsia. Sindrom dispepsia ini merupakan kumpulan gejala nyeri atau rasa tidak nyaman di uluhati, mual, muntah, rasa cepat kenyang, rasa penuh (begah), kembung atau sendawa yang dihubungkan dengan kelainan atau gangguan fungsi saluran cerna bagian atas, berlangsung lebih dari empat minggu. Sindrom dispepsia ini dikenal masyarakat kita dengan istilah „sakit maag“.
Dispepsia dibagi menjadi dua macam, yaitu: dyspepsia fungsional (non ulcer dyspepsia) dan dyspepsia organic seperti misalnya ulkus (tukak) peptik. Ada dua tipe tukak peptik yaitu tukak peptik yang terjadi di lambung disebut dengan tukak lambung. Tukak lambung inilah yang anda maksud dengan luka di lambung (Gastric ulcer). Yang kedua adalah tukak peptik yang terjadi di duodenum -usus 12 jari- (Duodenal ulcer)
Rasa nyeri seperti teriris adalah gejala yang paling sering pada tukak peptik. Rasa nyeri ini disebabkan karena tukak dan kontak dengan asam lambung di daerah tukak. Rasa nyeri ini bisa timbul di bagian bawah tulang dada atau di uluhati. Rasa nyeri bertambah bila perut kosong dan pada malam hari. Rasa nyeri berkurang dengan makan atau dengan obat antasid atau penghambat sekresi asam lambung, kesemuanya itu biasanya disebut dengan obat maag.
Gejala lain yang perlu diperhatikan karena merupakan „tanda bahaya“ adalah gejala seperti muntah-muntah hebat, demam, muntah darah, buang air besar berwarna hitam, anemia dan penurunan berat badan yang bermakna.
Penyebab yang sering dari tukak peptik ini adalah stress dan makanan yang merangsang seperti pedas dan asam. Kebanyakan tukak peptik juga disebabkan oleh bakteri yang disebut dengan Helicobacter pylori yang hidup dan berkembang pada lapisan yang melindungi permukaan lambung dan usus halus serta dapat merusak lapisan tersebut, sehingga terjadi peradangan dan erosi jaringan sampai terjadi tukak. Tukak peptik juga dapat disebabkan oleh pemakaian obat-obat penghilang rasa sakit atau obat Rematik yang sering, selain itu juga merokok, sering mengonsumsi minuman beralkohol.
Adanya tukak pada saluran cerna bagian atas dapat diketahui dengan pemeriksaan rontgen saluran cerna bagian atas, di mana sebelumnya harus meminum cairan khusus agar tukak dapat terlihat.
Pemeriksaan lain yang lebih peka adalah endoskopi yaitu gastroskopi (peneropongan lambung), di mana alat khusus seperti selang kecil yang ujungnya terdapat kamera dimasukkan melalui mulut menelusuri saluran cerna bagian atas.
Untuk mengetahui secara pasti apakah anda menderita tukak lambung, saya sarankan agar anda memeriksakan diri ke dokter atau Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan yang dibutuhkan dan pengobatan lebih lanjut.
Sebaiknya tukak lambung jangan diobati sendiri tanpa bantuan dokter. Memang dengan obat antasid atau penghambat sekresi asam lambung rasa nyeri di uluhati akan berkurang tetapi hanya sebentar. Dengan bantuan dokter keluhan nyeri akan cepat hilang dan yang penting kesembuhan yang tuntas.
Pengobatan dimulai dengan diet yang “ramah” terhadap saluran cerna bagian atas, makan teratur, atasi stress yang dialami di rumah atau di tempat kerja.
Obat-obat yang diberikan ada beberapa kelompok, misalnya obat yang menetralisir asam lambung, disebut Antasid, obat yang menekan produksi asam lambung (Acid blocker) seperti Ranitidin. Kelompok lain yaitu Proton Pump Inhibitor.
Obat prokinetik, mendorong aktivitas lambung seperti Prepulsid. Obat anti spasmodic, dapat juga diberikan Antidepressants dosis rendah.
Semoga bermanfaat
Dispepsia dibagi menjadi dua macam, yaitu: dyspepsia fungsional (non ulcer dyspepsia) dan dyspepsia organic seperti misalnya ulkus (tukak) peptik. Ada dua tipe tukak peptik yaitu tukak peptik yang terjadi di lambung disebut dengan tukak lambung. Tukak lambung inilah yang anda maksud dengan luka di lambung (Gastric ulcer). Yang kedua adalah tukak peptik yang terjadi di duodenum -usus 12 jari- (Duodenal ulcer)
Rasa nyeri seperti teriris adalah gejala yang paling sering pada tukak peptik. Rasa nyeri ini disebabkan karena tukak dan kontak dengan asam lambung di daerah tukak. Rasa nyeri ini bisa timbul di bagian bawah tulang dada atau di uluhati. Rasa nyeri bertambah bila perut kosong dan pada malam hari. Rasa nyeri berkurang dengan makan atau dengan obat antasid atau penghambat sekresi asam lambung, kesemuanya itu biasanya disebut dengan obat maag.
Gejala lain yang perlu diperhatikan karena merupakan „tanda bahaya“ adalah gejala seperti muntah-muntah hebat, demam, muntah darah, buang air besar berwarna hitam, anemia dan penurunan berat badan yang bermakna.
Penyebab yang sering dari tukak peptik ini adalah stress dan makanan yang merangsang seperti pedas dan asam. Kebanyakan tukak peptik juga disebabkan oleh bakteri yang disebut dengan Helicobacter pylori yang hidup dan berkembang pada lapisan yang melindungi permukaan lambung dan usus halus serta dapat merusak lapisan tersebut, sehingga terjadi peradangan dan erosi jaringan sampai terjadi tukak. Tukak peptik juga dapat disebabkan oleh pemakaian obat-obat penghilang rasa sakit atau obat Rematik yang sering, selain itu juga merokok, sering mengonsumsi minuman beralkohol.
Adanya tukak pada saluran cerna bagian atas dapat diketahui dengan pemeriksaan rontgen saluran cerna bagian atas, di mana sebelumnya harus meminum cairan khusus agar tukak dapat terlihat.
Pemeriksaan lain yang lebih peka adalah endoskopi yaitu gastroskopi (peneropongan lambung), di mana alat khusus seperti selang kecil yang ujungnya terdapat kamera dimasukkan melalui mulut menelusuri saluran cerna bagian atas.
Untuk mengetahui secara pasti apakah anda menderita tukak lambung, saya sarankan agar anda memeriksakan diri ke dokter atau Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan yang dibutuhkan dan pengobatan lebih lanjut.
Sebaiknya tukak lambung jangan diobati sendiri tanpa bantuan dokter. Memang dengan obat antasid atau penghambat sekresi asam lambung rasa nyeri di uluhati akan berkurang tetapi hanya sebentar. Dengan bantuan dokter keluhan nyeri akan cepat hilang dan yang penting kesembuhan yang tuntas.
Pengobatan dimulai dengan diet yang “ramah” terhadap saluran cerna bagian atas, makan teratur, atasi stress yang dialami di rumah atau di tempat kerja.
Obat-obat yang diberikan ada beberapa kelompok, misalnya obat yang menetralisir asam lambung, disebut Antasid, obat yang menekan produksi asam lambung (Acid blocker) seperti Ranitidin. Kelompok lain yaitu Proton Pump Inhibitor.
Obat prokinetik, mendorong aktivitas lambung seperti Prepulsid. Obat anti spasmodic, dapat juga diberikan Antidepressants dosis rendah.
Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment