Jika ada teman kita yang curhat kepada kita, sebenarnya kita sangat beruntung karena kita dipercayai oleh teman kita sebagai seseorang yang bisa dipercaya (amanah) menyimpan rahasia/masalah dia. Tetapi apakah anda teman curhat yang baik, itu yang akan menjadi pertanyaan buat kita. Ketika teman kita curhat, kita dipercaya untuk memberi masukan/saran kepada dia, dan bagaimana tips untuk menjadi teman curhat yang baik, berikut ini beberapa tips;
1. Dengarkan setiap cerita yang disampaikannya
Ketika dia menyampaikan cerita, sebaiknya kita menjadi pendengar yang baik, menyimak dengan seksama setiap cerita dia hingga selesai, hindarkan kita untuk telah menyiapkan jawaban yang ‘mujarab’ sebelum cerita dia selesai dan jangan memotong pembicaraan ketika dia sedang bercerita. Dengarkan dan renungkan terlebih dahulu sebelum kita memberi saran/masukan.
2. Tujuan sebenarnya kita memberi nasehat, untuk kita atau untuk dia?
Adakalanya tanpa kita sadari, sering kita membuat kesalahan ketika dia meminta saran/nasehat/masukan, kita memberi saran tersebut agar kita dianggap lebih bijak atau lebih tahu tanpa menyadari bahwa tujuan dia curhat untuk kebaikan teman kita itu bagaimana hadapai masalahnya bukan supaya kita dianggap ‘pahlawan’.
3. Jangan sakit hati jika dia tidak mengikuti saran/nasehat kita
Setelah kita memberi nasehat/saran dan akhirnya dia tidak melakukan apa yang telah kita sarankan, kita jangan sampai sakit hati atau kecewa. Karena tujuan kita adalah sekedar nasehat, nasehat itu hanya menjadi bahan pertimbangan saja dan untuk melakukannya itu tergantung dari dia. Setiap manusia memiliki pemikiran sendiri.
4. Jika tidak bisa, sebaiknya diam
Setelah mendengarkan cerita dia (poin 1), jika kita merasa tidak mampu memberikan saran, nasehat atau pendapat, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk ‘melayani’ memberikan saran kepada dia. Mungkin saja ketika itu, kita sedang dalam kondisi tidak ‘mood’ atau fikiran sedang kosong, sebaiknya kita berterus-terang kepada teman kita.
5. Pastikan dia memang membutuhkan nasehat kita
Pastikan teman kita yang sedang berbicara tersebut memang membutuhkan nasehat atau saran dari kita, mungkin saja hal itu dilakukan agar kita mendengarkannya. Hal yang menyebalkan adalah ketika orang lain ingin berbicara ketika kita ingin dia untuk mendengarkan.
6. Berikan beberapa alternatif nasehat
Didalam memberi saran atau nasehat, selalu berikan beberapa pilihan atau alternatif solusi yang bisa diambil, biarkan dia untuk memilihnya karena itu masalah dia dan keputusan dia. Jika kita yang memilih/menentukan solusinya, bisa saja kita akan disalahkan ketika solusi tersebut tidak sesuai/mujarab/manjur.
7. Berhati-hatilah tanpa menyinggung orang lain
Berhati-hatilah ketika memberi saran tanpa menyinggung orang lain, misal teman kita meminta saran bagaimana menghadapai pacar dia dan kebetulan pacar dia itu memang tidak kita sukai. Hindari untuk memberi komentar-komentar yang bernada merendahkan atau menjelekkan pacar dia, bersikaplah netral.
1. Dengarkan setiap cerita yang disampaikannya
Ketika dia menyampaikan cerita, sebaiknya kita menjadi pendengar yang baik, menyimak dengan seksama setiap cerita dia hingga selesai, hindarkan kita untuk telah menyiapkan jawaban yang ‘mujarab’ sebelum cerita dia selesai dan jangan memotong pembicaraan ketika dia sedang bercerita. Dengarkan dan renungkan terlebih dahulu sebelum kita memberi saran/masukan.
2. Tujuan sebenarnya kita memberi nasehat, untuk kita atau untuk dia?
Adakalanya tanpa kita sadari, sering kita membuat kesalahan ketika dia meminta saran/nasehat/masukan, kita memberi saran tersebut agar kita dianggap lebih bijak atau lebih tahu tanpa menyadari bahwa tujuan dia curhat untuk kebaikan teman kita itu bagaimana hadapai masalahnya bukan supaya kita dianggap ‘pahlawan’.
3. Jangan sakit hati jika dia tidak mengikuti saran/nasehat kita
Setelah kita memberi nasehat/saran dan akhirnya dia tidak melakukan apa yang telah kita sarankan, kita jangan sampai sakit hati atau kecewa. Karena tujuan kita adalah sekedar nasehat, nasehat itu hanya menjadi bahan pertimbangan saja dan untuk melakukannya itu tergantung dari dia. Setiap manusia memiliki pemikiran sendiri.
4. Jika tidak bisa, sebaiknya diam
Setelah mendengarkan cerita dia (poin 1), jika kita merasa tidak mampu memberikan saran, nasehat atau pendapat, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk ‘melayani’ memberikan saran kepada dia. Mungkin saja ketika itu, kita sedang dalam kondisi tidak ‘mood’ atau fikiran sedang kosong, sebaiknya kita berterus-terang kepada teman kita.
5. Pastikan dia memang membutuhkan nasehat kita
Pastikan teman kita yang sedang berbicara tersebut memang membutuhkan nasehat atau saran dari kita, mungkin saja hal itu dilakukan agar kita mendengarkannya. Hal yang menyebalkan adalah ketika orang lain ingin berbicara ketika kita ingin dia untuk mendengarkan.
6. Berikan beberapa alternatif nasehat
Didalam memberi saran atau nasehat, selalu berikan beberapa pilihan atau alternatif solusi yang bisa diambil, biarkan dia untuk memilihnya karena itu masalah dia dan keputusan dia. Jika kita yang memilih/menentukan solusinya, bisa saja kita akan disalahkan ketika solusi tersebut tidak sesuai/mujarab/manjur.
7. Berhati-hatilah tanpa menyinggung orang lain
Berhati-hatilah ketika memberi saran tanpa menyinggung orang lain, misal teman kita meminta saran bagaimana menghadapai pacar dia dan kebetulan pacar dia itu memang tidak kita sukai. Hindari untuk memberi komentar-komentar yang bernada merendahkan atau menjelekkan pacar dia, bersikaplah netral.
Comments
Post a Comment